BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Legenda atau cerita rakyat adalah cerita pada masa lampau yang menjadi ciri khas setiap bangsa yang memiliki kultur budaya yang beraneka ragam mencakup kekayaan budaya dan saejarah yang dimilki masing-masing bangsa.
Ada beberapa pengertian mengenai arti kata dari legenda yang dikemukakan oleh beberapa ahli legenda (latin legere) adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.
Dalam KBBI 2005, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
Menurut penulis legenda asal mula Negeri Lempur dengan legenda batu menangis memiliki persamaan dan perbedaan jika dilihat dari struktur ceritanya, sehingga penulis merasa tertarik untuk menganalisis struktur cerita yang terdapat dalam legenda tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja persamaan dan perbedaan unsur intrinsik cerita legenda asal mula negeri lempur dari jambi dengan legenda Batu menangis dari kalimantan ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mendiskripsikan persamaan dan perbedaan struktur cerita yang terdapat dalam legenda asal mula negeri lempur dari jambi dengan legenda batu menangis dari kalimantan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Intensional
Teori intensional adalah teori yang memusatkan telaahnya pada unsur-unsur signifikan yang membangun karya sastra dan secara intrinsik tekandung dalam teks sastra itu sendiri (olsen dalam Aminudin 2005 :56).
Unsur intrinsik terkandung dalam teks sastra adalah sebagai berikut :
1. Plot atau Alur
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Secara garis besar alur memiliki lima tahapan, yaitu (a). Pengenalan, (b). Konflik, (c). Klimaks, (d). Peleraian dan (e). Penyelesaian.
2. Pelaku dan penokohan
Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang atau benda-banda mati yang di insankan. Cara pengarang menampilkan watak –watak pelaku dalam cerita disebut Penokohan.
3. Latar atau Seting
Latar atau seting cerita adalah tempat, waktu, atau keadaan terjadinya peristiwa. Seting diciptakan untuk memperjelas satuan peristiwa dalam cerita , agar menjadi logis. (dalam Nur Faizah 2004 :77).
4. Titik Kisah atau Point Of View
Titik kisah adalah keberadaan pengarang dalam cerita, titik kisah juga berarti cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Ada dua cara atau pola titik kisah yaitu pola orang pertama dan pola orang ketiga.
5. Tema
Tema merupakan gagasan, ide, pikiran utama, atau pokok pembicaraan di dalam karya sastra yang dapat di rumuskan dalam kalimat pernyataan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perbandingan Unsur Intrinsik asal mula Negeri Lempur dari Jambi dengan Legenda Batu Menangis dari Kalimantan. Teori Intersional
1.1. Plot atau Alur
Legenda asal mula Negeri Lempur memiliki alur maju yang menceritakan tentang anak gadis dan istri dari kerajaan Pamuncak Tanjung Sari yang diutus oleh Raja Pamuncak Tanjung Sari untuk menghadiri sebuah pesta. Dan ketika gadis itu datang ke pesta dan bertemu dengan para pemuda, dia larut dalam pesta itu, sehingga saat ibu gadis itu mengajak anaknya pulang namun gadis itu tidak menghiraukan panggilan ibunya. Dan ketika ada seorang pemuda bertanya kepada gadis itu, siapa perempuan tua yang memanggilmu itu? Lalu gadis itu menjawab bahwa dia pembantu. Sakit hati sang ibu mendengar hal itu. Lalu dikutuknya gadis itu sehingga gadis itu terjerat kakinya oleh rawa yang berlumpur sehingga dia terbenam makin dalam.
Begitu juga legenda Batu menangis dari kalimantan memiliki alur maju yang menceritakan seorang gadis yang cantik manja yang tidak mau mengaku ibunya karena ibunya adalah orang yang miskin, tua, dan jelek sehingga dia dikutuk menjadi batu.
1.2. Pelaku dan Penokohan
Dalam legenda asal mula negeri lempur , si gadis itu sebagai pelaku antagonis, watak tokoh gadis itu melukiskan perbuatan tokoh. Contoh : hari telah benar-benar larut. Akhirnya, si ibu gadis itu mengajak anaknya pulang . Namun, gadis itu tidak mengacuhkan panggilan ibunya. Ada seorang pemuda didekatnya bertanya kepada gadis itu, siapa perempuan tua yang memanggilnya itu ? mendengar pertanyaan itu, maka gadis itu menjawab, “Oo ................., perempuan itu adalah pembantu saya.”Sakit hati sang ibu mendengar hal itu. Si ibu gadis itu sebagai tokoh protagonis.
Dalam legenda Batu Menangis , anak gadis seorang janda miskin juga sebagai pelaku antagonis. Watak tokoh anak gadis itu melukiskan perbuatan tokoh. Contoh “ hai, manis, apakah yang berjalan di belakngmu itu ibumu ? “bukan, bukan” jawab gadis itu dengan mendongakkan kepalanya, ia adalah budakku !”.
Janda miskin ibu anak itu sebagai pelaku protagonis juga seperti dicerita Asal Mula Negeri Lempur.
1.3. Titik Kisah atau Point Of View
Legenda batu menangis juga memiliki titik kisah pola orang ketiga. Contoh : anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang , ia mempunyai perilaku amat buruk. Gadis itu amat pemalas, tak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolejk setiap hari.
1.4. Tema
Kedua cerita tersebut sama-sama menceritakan seorang gadis yang durhaka kepada ibunya sehingga dikutuk.
B. Perbedaan Unsur intrinsik Legenda Asal Mula Negeri Lempur dari Jambi dengan Legenda Batu Menangis dari Kalimantan.
2.2. Pelaku atau Penokohan
Dalam cerita legenda asal mula negeri lempur pelaku utamanya adalah anaka gadis yang bersal dari keluarga bangsawan yaitu anak dari seorang raja dari kerajaan Pamuncak Tanjung Sari. Hal ini dapat dilihat dari dalam cuplikan cerita berikut “ pada suatu ketika, hasil panen rakyat diwilayah kekuasaan Pamuncak Rencong Talang sungguh melimpah. Pamuncak Rencong Talang bermaksud mengadakan pesta panen dengan mengundang kerabat dan keluarganya. Karena tidak bisa hadir, maka Pamuncak Tanjung Sari mengutus istri dan anaknya.
Sedangkan dalam legenda Batu Menangis pelaku utamanya adalah anak gadis yang berasal dari keluarga miskin. Hal itu dapat dilihat dari cuplikan cerita berikut :” dahulu disebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah kalimantan hiduplah seorang janda dan seorang anak gadisnya. Janda itu bernama Mak Dasah dan anak gadisnya bernama Jelita. Mereka tinggal disebuah rumah kecil sederhana. Rumah itu adalah peninggalan suami Mak Dasah yang meninggal dunia sejak jelita berumur satu tahun.
2.3. Latar atau Seting
Dalam cerita legenda asal mula Negeri Lempur melukiskan parihal atau tempat di dekat rawa yang berlumpur.
Sedangkan legenda Batu menangis melukiskan perihal tempat atau lokasi peristiwa dijalan menuju pasar.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan persamaan dan perbedaan antara unsur intrinsik legenda Asal mula Negeri lempur dengan legenda batu menangis.
Persamaan :
Kedua legenda tersebut memiliki plot atau alur maju , pelaku atau penokohan adalah seorang anak gadis yang tidak mau mengakui ibunya. Sehingga di kutuk oleh ibunya. Titik kisah atau point of view yaitu pola orang ketiga.
Perbedaan :
Di dalam legenda asal mula Negeri lempur menceritakan seorang anak gadis dari kerajaan Pamuncak Tanjung Sari yang tidak mengakui ibunya sehingga dikutuk oleh ibunya dan gadis tersebut tenggelam dalam rawa yang berlumpur.
Sedangkan legenda Batu Menangis menceritakan seorang anak gadis dari keluarga miskin yang tinggal di sebuah bukit yang tidak mau mengakui ibunya sehingga dikutuk menjadi batu.
B. Saran
Dengan membandingkan dua karya sastra dalam studi perbandingan sangatlah bermanfaat bagi diri kita dan pembelajaran sastra. Karena dengan membandingkan, kita akan ameangerti tentang suatu karya sastra beserta unsur-unsurnya.
DAFTAR PUSTAKA
Aminudin, 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung : Sinar Baru Algesindo
Faizah, Nur, 2004. Ringkasan Materi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jombang. Kinara Offset.
Angelia, Yustitia. 2007. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Surabaya : Media ilmu.
Sariban; 2009. Teori dan penerapan penelitian sastra . Surabaya : Lentera Cendikia.
Lampiran
1. Sinopsis Legenda Asal Mula Negeri Lempur.
Dahulu disebuah hutan belantara, berdiri kerajaan Pemuncak Tanjung Sari. Pada waktu ketika, hasil panen rakyat di kerajaan Pemuncak Rencong Talang melimpah, Raja dari kerajaan Pamuncak Tanjung Sari di undang namun tidak bisa datang, maka Pamuncak Tanjung Sari mengutus istri dan anaknya datang.
Ketika sampai dipesta itu, anak gadis itu larut dalam pesta tersebut bersama para pemuda. Ketika ibu gadis itu mengajak pulang, gadis itu tidak mengacuhkan panggilan ibunya. Ada seorang pemuda di dekatnya bertanya kepada gadis itu, siapa perempuan tua yang memanggilmu itu ? mendengar pertanyaan itu , maka gadis itu menjawab ,” Oo ... perempuan itu adalah pembantu saya”. Sakit hati ibunya mendengar hal itu. Kemudian ibunya berdoa agar anaknya yang durhaka itu ditelan oleh rawa lumpur.
2. Sinopsis Legenda Batu Menangis.
Disebuah bukit yang jauh dari desa, di daerah kalimantan hiduplah saeorang janda miskin dan seorang anak gadisnya. Anak gadis janda itu sangat cantik jelita. Namun sayang, ia mempunyai perilaku yang amat buruk/ gadis itu amat pemalastak pernah membantu ibunya melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah. Kerjanya hanya bersolek setiap hari. Pada suatu hari anak gadis itu diajak ibunya turun ke desauntuk berbelanja. Ketika mereka mulai memasuki desa, orang –orang desa memandangi mereka, seorang pemuda mendekati dan bertanya kepada gadis itu “Hai, gadis cantik apakah yang berjalan dibelakang mu itu ibumu ? “bukan”, katanya dengan angkuh”, “ia adalah pembantuku !. “kemudian ada pemuda lagi yang bertanya “Hai, Manis apakah yang berjalan dibelakangmu itu ibumu ? “bukan, bukan” jawab anak gadis itu dengan mendangakkan kepalanya. “ia adalah budakku !”.
Kemudian ibunya berdoa agar anaknya dihukum dan berlahan-lahan gadis cantik itu menjadi Batu. Dan menangis minta ampun.