PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam menciptakan karya, adaptasi sering dilakukan oleh para seniman, seperti adaptasi dari puisi kedalam musik, cerpen kedalam komik, dari novel ke dalam film, ataupun sebaliknya. Di Indonesia , proses adaptasi dari novel ke film baik layar lebar maupun sinetron kendati tidak terlalu sering namun terus dilakukan, seperti film layar lebar Roro Mendut karya Y.B. Mangun Wijaya, film atheis karya Achdiat K. Miharja, Si Doel Anak Betawi karya SjumanDjaja yang diangkat dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Dt. Mandjoindo, dan film Eiffel I’m In Love Karya Nasry Chepy yang diangkat dari novel Rachmania Arunita.
Dalam perkembangan selanjutnya, hadir pula sebuah novel yang berawal dari film. Kejadian tersebut merupakan kebalikan dari proses sebelumnya. Pekerjaan yang asal mulanya dikerjakan bersama-sama sebagian proses kolektif dipindahkan kedalam novel yang merupakan pekerjaan individual. Pengadaptisasi ini menjadi menarik karena timbulnya sebuah interpretasi tunggal dari seorang novelis terhadap film yang di tonton. Di Indonesia, proses pengadaptasian dari film ke dalam novel belum lama dilakukan, seperti pada novel Anak Jendral Kecil karya Gola Gong (Dari Mizan, 2002 ) yang di adaptasi dari televisinema Jendral Kecil, 30 Hari Mencari Cinta dinovelkan oleh Nova Rianty Yusuf, film Brownies karya Hanung Bramantyo dinovelkan oleh Fira Basuki, fil Rindu Kami Padamu karya Garin Nugroho dinovelkan Garin Nugroho dan Islah Gusman. Dan yang paling menarik adalah cerpen tentang Dia karya Melly Goeslow yang ditulis kedalam bentuk skenario oleh Titien Wattiemena, difilmkan oleh sutradara Rudi Sujarwo, kemudian dinovelkan kembali oleh Maamar Emka.
Pada penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti film dan novel Biola Tak Berdawai. Adapun alasan peneliti mengkaji kedua film dan novel tersebut adalah keduanya memiliki persamaan dan perbedaan dari tokoh dan penokohannya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah tokoh dan penokohan dalam adaptasi film dan novel Biola Tak Berdawai ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah :
1. Mendiskripsikan persamaan dan perbedaan dalam adaptasi film dan novel Biola Tak Berdawai
D. Definisi Operasional
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, ada beberapa istilah yang perlu didefinisikan secara operasional. Bertujuan agar beberapa istilah itu dipahami sebelum melangkah jauh dalam penelitian :
1. Film
Suatu bentuk hiburan yang populer, yang menjadikan manusia melarutkan diri mereka dalam dunia imajinasi untuk waktu tertentu
2. Novel
Karangan prosa panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap perilaku.
3. Tokoh
Sosok yang benar-benar mengambil peran dalam cerita tersebut.
4. Penokohan
Pelukisan gambaran yang jelas tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sastra Bandingan
Sastra bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori.
B. Unsur Intrinsik
1. Plot atau Alur
Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang membentuk cerita. Secara garis besar alur memiliki lima tahapan yaitu : (a). Pengenalan, (b). Konflik, (c). Klimaks, (d). Peleraian, (e). Penyelesaian.
2. Pelaku dan Penokohan
Pelaku dalam cerita dapat berupa manusia, binatang atau benda-benda mati yang di insankan. Cara pengarang menampilkan watak-watak pelaku dalam cerita disebut Penokohan.
3. Latar atau Setting
Latar atau setting adalah tempat , waktu, atau keadaan terjadinya peristiwa. Setting diciptakan untuk memperjelas satuan peristiwa dalam cerita agar menjadi logis (dalam Nur Faizah , 2004 : 77).
4. Titik Kisah atau Point Of view
Titik kisah adalah keberadaan pengarang dalam cerita. Titik kisah juga berarti cara pengarang menempatkan dirinya dalam cerita. Ada dua cara atau pola titik kisah yaitu pola orang pertama dan pola orang ketiga.
5. Tema
Tema merupakan ide pokok yang menjadi titik tolak pengarang dalam menyusun cerita.
C. Tokoh dan Penokohan
Teknik penyajian watak para pelaku bermacam-macam, pelaku dalam cerita dapat dibedakan atas :
1. Pelaku Utama
Yaitu pelaku yang memegang peranan utama, dan terpenting dalam sebuah cerita.
2. Pelaku Pembantu
Yaitu pelaku yang bertugas membantu pelaku utama dalam rangkaian mata rantai cerita
3. Pelaku Protagonis
Yaitu pelaku yang memegang watak tertentu yang memegang ide kebenaran
4. Pelaku Antagonis
Yaitu pelaku yang menentang pelaku protagonis sehingga terjadi konflik dalam cerita.
5. Pelaku Tritagonis
Yaitu pelaku yang menjadi penengah antara pelaku protagonis dan antagonis.
D. Teori Intersional
Teori intensional adalah teori yang memusatkan telaahnya pada unsur-unsur signifikan yang membangun karya sastra dan secara intrinsik terkandung dalam teks sastra itu sendiri. Olsen (Dalam Aminuddin 2009 : 56). Tapi peneliti lebih memfokuskan pada unsur intrinsik tokoh dan penokohan.
B. Saran
Sehubungan dengan makalah ini yang masih apa adanya, penulis menyarankan kepada pembaca, khusunya teman-teman Semester VI untuk lebih mendalami pemahaman tentang sastra bandingan.
DAFTAR PUSTAKA
Ajdarma, Seno Gumira (2000). Layar Kota. Yogyajarta : Bentang Budaya
Aminuddin, 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra Bandingan. Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Faizah, Nur. 2004. Ringkasan Materi Bahasa dan Sastra Indonesia. Jombang : Kinara Offset.