Suatu hari, Abu Nawas mendengar cerita tentang sebuah negeri yang sangat misterius dan penuh dengan keajaiban. Negeri itu konon memiliki makhluk ajaib, taman yang tak terlukiskan indahnya, dan harta karun yang tak terhingga. Abu Nawas yang penuh rasa penasaran dan petualangan segera memutuskan untuk mengunjungi Negeri Ajaib tersebut.Dengan bekal kecerdikan dan kejenakaannya, Abu Nawas memulai perjalanan menuju Negeri Ajaib. Setelah melewati hutan belantara dan menyeberangi sungai-sungai yang deras, ia akhirnya tiba di pintu gerbang negeri itu.
Saat melewati pintu gerbang, Abu Nawas langsung terpesona oleh pemandangan yang menakjubkan. Di hadapannya terbentang sebuah taman dengan bunga-bunga yang mekar indah dan pepohonan yang menjulang tinggi. Suara burung-burung berkicau merdu, dan aroma harum bertebaran di udara.
Tidak hanya itu, Abu Nawas juga bertemu dengan makhluk ajaib yang hidup di negeri itu. Ada peri-peri kecil yang bermain-main dengan sinar matahari, dan peri-peri besar yang terbang dengan elegan di langit biru. Abu Nawas berteman dengan mereka dan belajar tentang keajaiban yang ada di negeri tersebut.
Suatu hari, Abu Nawas bertemu dengan raja Negeri Ajaib yang meminta bantuan. Raja tersebut memberitahu Abu Nawas bahwa harta karun negeri itu telah hilang dan dia sangat membutuhkan bantuan Abu Nawas untuk menemukannya. Abu Nawas, yang selalu siap dengan petualangan baru, dengan gembira menerima tugas tersebut.
Dengan petunjuk yang diberikan oleh raja, Abu Nawas memulai pencarian harta karun yang hilang. Dia melintasi lembah yang dalam, menyeberangi sungai yang berbahaya, dan menjelajahi gua-gua yang gelap. Selama perjalanannya, ia menghadapi berbagai rintangan dan teka-teki yang harus dipecahkan.
Dengan kecerdasannya yang luar biasa, Abu Nawas berhasil mengatasi semua rintangan dan menyelesaikan teka-teki yang rumit. Setiap kali ia berhasil memecahkan teka-teki, petunjuk baru akan muncul dan membawanya lebih dekat ke harta karun yang hilang.
Akhirnya, setelah melalui banyak petualangan dan tantangan, Abu Nawas berhasil menemukan harta karun yang hilang. Harta karun itu berupa permata- permata yang berkilauan dan harta berharga lainnya. Abu Nawas membawa harta karun tersebut kembali ke raja dengan bangga.
Raja dan seluruh penduduk negeri sangat bersyukur atas keberhasilan Abu Nawas. Mereka merayakan dengan pesta yang meriah dan Abu Nawas menjadi pahlawan di Negeri Ajaib tersebut.
Setelah menyelesaikan misinya, Abu Nawas memutuskan untuk kembali ke kampungannya di Baghdad. Namun, sebelum Abu Nawas meninggalkan Negeri Ajaib, raja mengundangnya ke istana untuk memberikan penghargaan atas jasanya.
Di istana, raja dengan penuh hormat memberikan Abu Nawas sebuah cincin ajaib. Raja menjelaskan bahwa cincin tersebut memiliki kekuatan magis yang dapat memberikan keberuntungan dan kebijaksanaan kepada pemiliknya.
Abu Nawas menerima cincin dengan penuh terima kasih dan mengucapkan rasa hormat kepada raja. Dia menyadari bahwa cincin tersebut akan menjadi warisan berharga baginya dan akan selalu mengingatkannya akan petualangan di Negeri Ajaib.
Setelah berpamitan dengan raja dan penduduk Negeri Ajaib, Abu Nawas kembali ke Baghdad dengan hati penuh kegembiraan. Dia menceritakan petualangannya kepada teman-teman dan sahabatnya, dan mereka terpesona mendengarkan kisah-kisah yang luar biasa.
Cincin ajaib yang diberikan oleh raja selalu menjadi sumber inspirasi dan keberuntungan bagi Abu Nawas. Dengan kebijaksanaan dan kejenakaannya, dia terus menyebarkan keceriaan dan kebijaksanaan di kota Baghdad.
Hingga akhir hayatnya, Abu Nawas tetap dikenang sebagai petualang yang penuh kecerdikan dan kejenakaan. Kisah-kisah tentang petualangannya di Negeri Ajaib terus diceritakan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
Negeri Ajaib dan pengalamannya di sana selalu menjadi sebuah kenangan yang tak terlupakan bagi Abu Nawas. Meskipun dia telah mengunjungi banyak tempat dan menghadapi banyak petualangan, Negeri Ajaib tetap menjadi tempat yang paling istimewa dalam hatinya.
Dengan cincin ajaib yang selalu mengingatkannya akan keajaiban dan kebijaksanaan, Abu Nawas melanjutkan hidupnya dengan keceriaan dan kecerdikan yang tak tergoyahkan. Dia terus menjadi sosok yang dihormati dan dicintai oleh masyarakat Baghdad, serta menjadi sumber inspirasi bagi mereka yang menginginkan petualangan dan kecerdikan dalam hidup mereka.
Dan begitulah, petualangan Abu Nawas di Negeri Ajaib berakhir dengan indah. Namun, semangat petualangannya dan kecerdikannya tetap hidup dan terus mempengaruhi banyak orang di sepanjang masa.